Breaking News
Loading...
5.12.14

Financial Planning

12/05/2014 08:24:00 AM
Akhir-akhir ini istilah financial freedom atau kebebasan finansial menjadi salah satu topik yang banyak diminati, terutama oleh kaum muda yang berusia di kisaran 30an. Kepopuleran istilah ini mendatangkan pundi-pundi uang bagi sebagian orang, seiring munculnya profesi sebagai financial planner. Kalau selama ini pengaturan keuangan menjadi sesuatu yang biasa dilakukan di lingkungan professional, baik di perusahaan maupun di kalangan enterpreuneur, namun saat ini trendnya bergeser ke lingkungan yang lebih kecil yakni individu atau keluarga.

Sumber : www.ariansurya.net

Sebetulnya fenomena apakah ini? Tentunya ada banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya tren ini di kalangan generasi muda. Misalnya saja faktor informasi yang semakin mudah didapatkan, seiring dengan perkembangan teknologi yang memudahkan orang untuk mengakses segala informasi yang dibutuhkan. Dan tentu saja faktor pendorong utamanya adalah kesadaran dari generasi ini untuk mulai menata keuangan, mengingat lonjakan biaya hidup yang kian terasa. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, lifestyle, hingga biaya sekolah anak yang nilainya semakin fantastis. Faktor-faktor inilah yang memaksa sebagian besar orang untuk mulai melek informasi mengenai bagaimana menata keuangan secara tepat. 

Inti dari financial planning ini sebetulnya adalah menabung, namun bukan seberapa besar yang bisa kita tabung melainkan berapa prosentase maksimal dari pendapatan kita yang bisa ditabung. Misalnya, jika ada dua orang yang menabung, A dan B, sama-sama menabung sejumlah satu juta rupiah per bulan. Si A mempunyai penghasilan sepuluh juta rupiah, dan si B mempunyai penghasilan setengah dari A atau sejumlah lima juta rupiah. Tentu saja makna satu juta rupiah ini akan menjadi sesuatu yang berbeda bagi keduanya, karena si A ternyata hanya bisa menyisihkan sepuluh persen dari penghasilannya untuk ditabung. Sedangkan si B, ternyata ia berhasil menabung sejumlah dua puluh persen dari penghasilan yang didapatkannya. Jadi bukan berapa jumlah uangnya, namun prosentasenya itulah yang dilihat, karena masing-masing orang punya tujuan finansial yang berbeda. Pendapat dari beberapa financial planner terkemuka, ukuran bagi pemula dikatakan cukup baik jika kita bisa menyisihkan sejumlah sepuluh persen dari pendapatan yang diterima untuk ditabung. Diharapkan konsistensi ini terus ditingkatkan hingga kita bisa menyisihkan paling tidak tiga puluh persen dari pendapatan yang kita terima. 

Poin yang kedua adalah bagaimana menginvestasikan uang yang ditabung tersebut sehingga nilainya bertambah. Caranya bisa bermacam-macam, bisa dengan menabung dengan emas, membeli reksadana atau saham, membuka usaha dan lain-lain. Nah, untuk poin yang kedua inilah yang menjadi keahlian para financial planner untuk meramu racikan investasi yang tepat sesuai dengan tujuan dan profil dari masing-masing individu. Kalau kita tidak mau repot, silahkan untuk menggunakan jasa mereka, dan Anda pun bisa sambil belajar dari mereka. Rencana keuangan Anda dibantu oleh mereka sembari Anda belajar tips dan trik langsung dari ahlinya. Tapi, kalau Anda mau untuk belajar, bisa kok dipelajari. Silahkan untuk mengikuti twit atau membuka web para financial planner yang kondang seperti Ligwina Hananto atau Safir Senduk, dan lain-lain. 

Ingat, dalam menggunakan uang harus hati-hati jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Salam financial freedom!

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer