
Sebetulnya untuk kasus-kasus seperti ini bisa sedikit ditarik ke
belakang, mundur kembali dengan menganalisa motivasi apa yang mendasari
seseorang dalam memilih jurusan kuliah saat hendak melanjutkan ke perguruan
tinggi. Barangkali ada yang menjawab dengan tegas kalau pilihan jurusan
tersebut memang cita-citanya atau sesuatu hal yang memang menarik buat mereka,
namun tak jarang kita temui jawaban bahwa faktor yang melatarbelakangi adalah
ikut-ikutan dengan teman atau mengikuti saran orang tua. Kembali lagi,
sebetulnya apakah mereka punya pengetahuan yang cukup mengenai bidang apa yang
akan digelutinya nanti? Apakah mereka mempunyai gambaran mengenai resiko dan
konsekuiesi ketika memilih jurusan tersebut? Saya cukup yakin, banyak orang
yang belum tahu mengenai hal ini. Sejauh pengamatan saya memang masih kurang
adanya mekanisme terstruktur yang disediakan oleh institusi pendidikan untuk
bisa memberikan informasi yang cukup mengenai kesenjangan informasi tersebut.
Jadi faktor internal yaitu minat dari si fresh graduate itu yang kadang masih belum tergali, sehingga
menyebabkan ia harus berusaha keras untuk set target mengenai karir
pekerjaannya nanti. Nah, bagaimana seandainya kita yang mengalami hal ini? Apa
yang seharusnya kita lakukan? Menurut saya, ada dua faktor besar yang bisa kita
analisa.
Pertama, cermati kembali lulusan dari manakah Anda, jurusan kuliah
yang sudah Anda tempuh selama bertahun-tahun belajar di perguruan tinggi. Coba
anda mapping kembali alternatif-alternatif
pilihan profesi yang bisa Anda jajaki berdasarkan kesesuaian jurusan saat Anda
kuliah. Misalnya saya seorang lulusan dari statistik, maka ada beberapa jenis
pekerjaan yang bisa saya geluti misalnya d bidang market research, business
intelligence, data analysis dan
sebagainya. Ini menjadi poin pertama yang perlu ditelusuri karena Anda sudah
punya latar belakang yang cukup di bidang tersebut, yang telah dipelajari selama
kuliah.
Kedua, coba Anda cermati kembali aktivitas-aktivitas di luar
perkuliahan atau hobi Anda. Barangkali ada yang kuliahnya di tehnik tapi suka
berjualan, atau yang kuliah di ilmu sosial tapi punya hobi utak-atik komputer
atau gadget. Silahkan untuk direview
kembali mana yang lebih disukai. Banyak orang yang sukses menekuni hobinya
meskipun latar belakang pendidikannya berbeda. Sekali lagi, jika Anda punya
keinginan kuat untuk menekuninya, silahkan untuk dijalani. Tentunya dengan
resiko bahwa Anda punya latar belakang pendidikan yang berbeda. Jadi siapkan
mental yang kuat untuk bisa menjawab pertanyaan dari banyak orang mengapa Anda
memilih profesi tersebut.
Sekali lagi, pilihan karir kembali ke diri kita masing-masing.
Namun jika kita masih merasa kesulitan untuk menentukan apa profesi yang akan
kita pilih atau kemana kita akan berkarir tidak ada salahnya kita berinisiatif
untuk mencari informasi ke sumber yang tepat. Gutluck!
0 comments:
Post a Comment